Di suatu kampung, Jaka Tarub bertemu seorang gembala dengan kambing-kambingnya. Jaka pun bertanya.
"Pak, boleh nanya nih ?"
"Oh, Boleh, boleh."
"Kambing-kambing Bapak sehat sekali. Bapak kasih makan apa ?"
"yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"
"Hm, yang hitam dulu deh."
"Oh, Kalo yang hitam, saya kasih makan rumput basah."
"Gitu ya? kalo yang putih?"
"yang putih, rumput basah juga"
"Terus, kambing-kambing ini sanggup berjalan berapa kilo pak,?"
"yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"
"Hm, yang hitam dulu deh."
"Oh, kalo yang hitam , 4 kilo sehari"
"gitu ya? kalo yang putih?"
"yang putih, 4 kilo juga."
Jaka mulai jengkel. Tapi ia terus saja bertanya, "tiap tahunnya kambing-kambing ini menghasilkan bulu berapa banyak pak?"
"yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"
"yang hitam dulu deh," sahut jaka meski masih jengkel.
"Oh, kalo yang hitam, sekitar 10 kg pertahun."
"kalo yang putih?"
"yang putih, 10 kg juga."
Akhirnya jaka tidak dapat menahan marahnya, "Bapak kenapa sih selalu ngebedain kambing-kambing ini? padahal jawabannya sama saja!"
"Oh, gini dik. Soalnya yang hitam itu punya saya."
"Gitu ya pak? maaf, tadi saya rada marah. kalau yang putih?"
"yang putih, punya saya juga."
"#*%&$*($*
Dikutip dari Buklu 7 Keajaiban Rezeki (Ippho Santosa)