Thursday, February 17, 2011

5 Lobi Hotel Paling Menawan di Dunia





Lobi adalah babak pertama dalam kisah dan pengalaman Anda dalam berhubungan dengan sebuah bangunan bernama hotel. Bisa dikatakan segala sesuatunya terjadi di sana. Anda tiba, Anda bersua, dan Anda meninggalkannya pun semua melalui sebuah ruangan bernama lobi. Oleh karena itu tak mengherankan kalau banyak pengusaha hotel yang mendesain salah satu jiwa dari hotelnya ini dengan sangat mempesona, fantastis dan luar biasa indah, namun tetap terlihat bijaksana sehingga dapat meninggalkan kesan menawan yang diinginkan. Dari Paris hingga kota kecil Puebla di Meksiko sana, berikut ini adalah beberapa lobi hotel paling menawan di dunia yang membuat Anda tak akan pernah melupakan pengalaman check in dan check out Anda.

1. Mama Shelter, Paris



Dua nama yang sudah tak asing lagi di dunia perhotelan kelas berat asal Prancis, mantan direktur eksekutif Club Med Serge Trigano dan ultra-desainer Philippe Starck, berpasangan untuk menyulap sebuah lahan parkir di jalan Arondisemen nomor 20 yang jauh dari kata menarik menjadi sebuah hotel trendy 172 kamar. Sentuhan sihir Philippe Starck hadir di setiap sudut ruangan lobi, dari lantai, dinding, hingga langit-langit hotel yang dia ramaikan dengan kursi berbentuk tunggul pohon dari emas dan perak, tirai yang berdekorasi empat-daun cengkeh, hingga mata yang mengambang di langit-langit yang dilapisi dengan papan tulis yang penuh dengan kalimat dan diagram.

2. Gramercy Park Hotel, New York City



Ketika Ian Schrager mendaulat Julian Schnabel sebagai komando proyek revitalisasi ruang publik di Hotel Gramercy Park, apa yang ia dapatkan adalah sebuah kejutan yang benar-benar mengejutkan. Jauh dari gaya sebelumnya yang rapi, mulus, dan nyaris sempurna seperti kediaman bangsawan kaya, Schnabel menghadirkan sentuhan yang lebih personal, lebih bercorak dan bertekstur yang melibatkan serangkaian koleksi seni paling trendy dari abad-20 seperti karya Twombly, Basquiat, Hirst, dan tentu saja karyanya sendiri yang menghiasi dinding lobi, dan ia padukan dengan lantai ubin bergaya Maroko, perapian berhiaskan ukir tangann, dan sebuah lampu gantung kaca yang dipesan langsung dari Venesia.

3. The Waterhouse, Shanghai



Dengan penampakannya yang sangat mentah dan super industrialis, hotel 19 kamar yang terletak di area distrik galangan Shiliupu ini sepertinya ingin meniru suasana kota Shanghai di masa lalu. Untuk lobi yang memiliki langit-langit setinggi tiga lantai ini, arsitek Lyndon Neri dan Rossana Hu mempertahankan keutuhan bangunan asli yang berupa gudang berdinding beton buatan tahun 1930-an, namun tetap menyususpkan sedikit aksesoris tambahan seperti kolom dan balok baja untuk mempertahankan kekuatannya. Sedangkan untuk sentuhan elegan dan tidak ketinggalan zaman, mereka menghadirkan sebuah lampu kristal besar yang dirancang oleh Studio Ayub untuk Moooi di tengah tengah ruangan.

4. Mondrian, Miami
 


Sebagai hotel pertamanya yang berlokasi di Amerika, desainer visioner asal Belanda Marcel Wanders ingin memberikan sesuatu yang mengejutkan dan fantastis dalam segala hal. Maka dia pun menjadikan kastil fantasi milik Sleeping Beauty sebagai inspirasi, dan menjadikannya sebagai sebuah hotel dengan 335 kamar. Area lobi yang luar biasa lapang dia dekorasi dengan kehadiran tangga besar berornamen baja hitam, lampu kuningan berbentuk lonceng, dan kolom dalam warna putih bersih yang diilhami gaya Baroque.

5. La Purificadora, Puebla



Sejarah kota Puebla sebagai lokasi pengemasan air botol abad ke-19 terekam sempurna dari 26 kamar di hotel La Purificadora. Namun untuk bisa benar-benar merasakannya, tak ada tempat lain yang lebih sempurna selain di lobi hotel yang menakjubkan dengan desain udara terbukanya. Arsitek terkenal asal Meksiko , Ricardo Legorreta, mempertahankan keaslian dari sebagian facade, termasuk dinding batu batu dan gerbang yang melengkung, dan membangun sebuah tangga batu vulkanik dengan aliran air yang dramatis. Legorreta juga merayakan area lobi dengan warisan Katolik lama, yaitu sofa dalam warna ungu-uskup yang merona.       

Wednesday, February 16, 2011

The Aurora Diamante, Pena Berharga 1,3 Juta Dollar


Menyimak benda koleksi kalangan "The Have" seringkali dapat membuat mata terbelalak dan kuping berdiri seketika. Terutama benda koleksi yang seringkali dipakai sehari-hari juga, namun harganya nampak tidak masuk akal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Seperti halnya pena milik salah satu pengusaha ini, The Aurora Diamante, adalah salah satu pena termahal didunia yang berharga USD 1,3 juta dollar. Di produksi sangat terbatas, dan hanya dibuat satu buah setiap tahunnya.

Pena super mewah ini terbuat dari material platinum padat yang dihiasi oleh lebih dari 30 karat berlian De Beers. Sensasi kemilau cahaya lampu yang dipantulkan oleh berlian di sekujur 'tubuhnya' membuat penggunanya makin nampak elegan dan berkelas.

Bagi seorang Taipan yang memiliki kerajaan bisnis cukup besar, rasanya pena seharga 10 juta atau 20 juta pun masih kurang mahal, dan masih kurang mencitrakan aktualisasi diri sang Taipan. Apalagi dalam setiap perjanjian bisnis yang penting dan bernilai puluhan bahkan ratusan Milyar, pena juga punya peranan yang penting.

Mungkin karena hal ini pula, mereka rela merogok kocek senilai 1,3 juta dollar hanya untuk membeli sepotong pena ekslusif The Aurora Diamante ini.


SUMBER 

Monday, February 14, 2011

Rumah di Atas Jurang, Elok Pun Mengerikan!



Tempat seperti apa yang Anda idam-idamkan untuk menjadi landasan rumah Anda nanti? Datar dan memiliki akses langsung ke pemandangan alam yang indah tentunya. Berbeda dengan orang pada umumnya, sepasang suami-istri menginginkan sebuah rumah yang dibangun di atas jurang, Oslo.

Bukan sembarang jurang, melainkan sebuah jurang terjal dengan ketinggian yang cukup membahayakan. Idenya adalah membuat rumah sederhana dengan budget terbatas pada suatu tempat yang ekstrim. Mereka ingin menginspirasi seperti desain rumah yang terlihat dalam sebuah film James Bond.

Untuk lebih detilnya, pasangan tersebut telah membeli tanah di dataran tinggi seluas 160 meter persegi yang terpaut ketinggian sejauh delapan kaki dari akses jalan raya di daerah Kolbotn, Norway Selatan, Oslo.

Jarmund adalah sang arsitek yang mewujudkan mimpi tersebut. Sebuah rumah dirancang dan dibangun condong ke arah timur area itu. Jarmund membuatnya bergantung di atas lereng dengan kekuatan kolom baja yang ramping.

Akses masuk dibuat melalui tangga sepanjang lereng yang naik menuju dataran tinggi menuju rumah. 'Pintu masuk' ini sengaja dibuat untuk menonjolkan kesan dramatis yang timbul antara volume dan area di sana.

Interior dibentuk dengan memotong ke arah tangga masuk secara horisontal. Kamar mandi dan kamar tidur dibuat efektif dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong sepanjang koridor. Sedikit meresahkan, karena rumah yang didirikan terlihat sangat kokoh, sedang tanah yang menyangganya terkesan rapuh. Namun itulah keistimewaan dan keajaiban rumah ini!

Dinding dengan interior ala birch yang ditutupi dengan kayu lapis, sedang pada bagian luarnya menggunakan warna-warna natural berwarna papan semen. Struktur utama yang digunakan pada rumah ini adalah baja. Lantai dipoles dengan beton bertulang. Kaca-kaca besar dan bening yang terpampang di dinding menambah kesan luas dan megah. Sangat kontras dengan tajam dan curamnya bebatuan, rumah ini memiliki banyak sudut lancip.

Berani menempati rumah di pinggir jurang ini?


 SUMBER

Saturday, February 12, 2011

10 Fakta Tentang Steve Jobs


1. Steve Jobs Orang Syria

 
Anda tidak mengira 'kan? Steve diadopsi ketika bayi. Ayah kandungnya seorang dosen FISIP di Syria dan beragama Islam. Ibunya adalah salah satu mahasiswa sang ayah. Steve diserahkan untuk adopsi supaya ibunya bisa lulus kuliah dan karena orang tuanya tidak menikah. Mereka kemudian menikah dan memiliki anak perempuan yang kemudian menjadi dosen dan penulis novel terkenal. Steve dan adiknya bertemu saat dewasa.

2. Mereka Hanya Lulusan SMA


Steve diangkat anak oleh Paul dan Clara. Calon orang tua angkatnya berbohong mengenai pendidikan mereka. Belakangan diketahui bahwa ibu angkatnya tidak pernah lulus kuliah dan ayahnya DO dari SMA. Namun dengan berbagai cara, akhirnya mereka berhasil menyekolahkan Steve hingga kuliah.

3. DO dari Kampus

 
Jobs kuliah di Reed College di Portland dan keluar enam bulan kemudian. Yang menarik adalah, Jobs tetap menghadiri kelas yang dianggapnya menarik selama 18 bulan setelah keluar. Termasuk kelas kaligrafi (mungkin di kelas inilah dia belajar menggambar Apel).

4. Menjadi Hippie

 
Setelah DO dari kampus dan magang selama musim panas di Atari, Jobs berkelana backpacking ke India. Di sanalah Jobs pindah ke agama Budha, mencukur botak kepalanya dan bereksperimen dengan LSD. Jobs mengklaim saat itulah momen terpenting dalam hidupnya. Bukan mencukur botaknya ya..

5. A = Apple and Also, Money

 
Steve Jobs bersama Steve Wozniak dan Ronald Wayne dari Atari mendirikan Apple Computer, Inc tanggal 1 April 1976.
Ini fakta menyedihkan: Wayne menjual 10% sahamnya seharga $800. Padahal harga sahamnya saat ini mencapai $22 milyar... Ck..ck..

Beberapa tahun pertama, Apple menjual perangkat komputer. Apple I dijual tahun '76, Apple II tahun '77, Apple III tahun '80, Lisa tahun '83 dan MacIntosh tahun '84. Saat itulah grafik penjualannya menanjak eksponensial.


6. 1984
 
Di tahun 1984 Apple membuat iklan untuk Super Bowl. Awalnya Wozniak membenci iklan tersebut, bahkan dia rela mengeluarkan biaya supaya iklan tersebut tidak tayang. Namun Jobs tetap ingin menayangkannya. Akhirnya iklan tetap berjalan, dan sayangnya mereka tetap rugi.

7. Dipecat

 
Pada usia 30 tahun, Jobs dipecat oleh para komisaris dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Berkat pemecatannya tersebut, Jobs mendirikan perusahaan baru, NeXT, yang fokus pada komputer untuk perkuliahan dan bisnis. Meskipun usaha tersebut gagal, dia berhasil menciptakan sistem operasi modern. Gara-gara hal itu, Apple membeli sistem operasi tersebut dan meminta Jobs kembali ke Apple. HEBAT!

8. Jobs Dirikan Pixar

 
Jobs membeli Pixar pada tahun 1986 ketika namanya dulu masih membosankan: Graphics Group. Saat itu Pixar bahkan bukan studio animasi, melainkan penjual perangkat keras grafik untuk rumah sakit. Tahun 1990, Jobs menjual divisi perangkat keras tersebut dan fokus kepada animasi. Dua tahun kemudian Pixar bekerja sama dengan Disney membuat tiga film dan MELEDAK!

9. Gaji Anda Mungkin Lebih Besar dari Steve Jobs

 
Jobs hanya dibayar 1 dolar setahun dari Apple tapi dia juga memiliki 130 juta saham Disney dimana dividennya sekitar $50 juta per tahun.

10. Trivia

 
Jobs tidak makan daging, kecuali ikan.
Dia pernah kencan dengan Joan Baez (penyanyi folk Amerika)
Steve ternyata menjadikan The Beatles sebagai inspirasinya dalam berbisnis. "The Beatles saling menyeimbangkan satu sama lain", begitu menurut Steve. Hal hebat dilakukan oleh tim, bukan satu orang saja.
Tahun 2008, Jobs dan Apple pernah dituntut untuk penipuan karena masalah saham.
Fortune Magazine menjulukinya CEO dekade ini, karena hingga saat ini belum pernah ada orang yang bisa menggantikannya. Mungkin Anda bisa?
 


Sumber: http://techno.ghiboo.com/fakta-1-ayah-steve-jobs-seorang-muslim-syria